Input | Output | ||
A B | M | K | H |
0 0 | 1 | 0 | 0 |
0 1 | 1 | 1 | 0 |
1 0 | 0 | 0 | 1 |
1 1 | 0 | 1 | 0 |
Contoh Soal membuat rangkaian lampu lalu lintas dengan EWB (Electronics Workbench)
Kajian Linguistik
“The scientific study of language and its structure, including the study of grammar, syntax, and phonetics. Specific branches of linguistics include sociolinguistics, dialectology, psycholinguistics, computational linguistics, comparative linguistics, and structural linguistics.”
Ilmu bahasa yang dipelajari saat ini bermula dari penelitian tentang bahasa sejak zaman Yunani (abad 6 SM). Secara garis besar studi tentang bahasa dapat dibedakan antara (1) tata bahasa tradisional dan (2) linguistik modern. Selanjutnya Linguistik dapat dibagi menjadi beberapa cabang yaitu, fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Susandi, "http://susandi.wordpress.com/seputar-bahasa/kajian-linguistik/", 14 Nopember 2010
Definisi Paragraf
Dalam penggabungan beberapa kalimat menjadi sebuah paragraf itu diperlukan adanya kesatuan dan kepaduan. Yang dimaksud kesatuan adalah keseluruhan kalimat dalam paragraf itu membicarakan satu gagasan saja. Yang dimaksud kepaduan adalah keseluruhan kalimat dalam paragraf itu secara kompak atau saling berkaitan mendukung satu gagasan itu. Susandi," Paragraf", http://susandi.wordpress.com/2010/02/09/paragraf/, 14 Nopember 2010
Cara Mengkonfersi Decimal ke Hexa
Semoga sharing kali ini dapat bermanfaat....
Contoh Pemrograman Inputan
#include
void main()
{
char Kb[5];
char Nb[25];
int Hs;
int Jb;
int Tot;
cout<<"*jangan menggunakan spasi*"<
cout<<"Kode Barang : ";
cin>>Kb;
cout<<"Nama Barang : ";
cin>>Nb;
cout<<"Harga Satuan : ";
cin>>Hs;
cout<<"Jumlah Barang : ";
cin>>Jb;
Tot=Hs*Jb;
cout<<"-------------------------"<
cout<<"Kode Barang : "<
cout<<"Nama Barang : "<
cout<<"Harga Satuan : "<
cout<<"Jumlah Barang : "<
cout<<"Total Harga : "<
getche ();
}


Contoh Pemrograman Nilai Matrix
#include
main()
{
int i,j,n,m;
float b[50][50];
float a[50][50];
float c[50][50];
clrscr();
printf ("PENJUMLAHAN MATRIX.....\n");
printf ("masukan baris : ");
scanf ("%d",&n);
printf ("masukan kolom : ");
scanf ("%d",&m);
printf ("MATRIX A: \n");
for (i=1;i<=n;i++)
for (j=1;j<=m;j++)
{
gotoxy((j-1)*5+3,5+i);
scanf("%f",&a[i-1][j-1]);
}
printf ("\n");
printf ("masukan baris : ");
scanf ("%d",&n);
printf ("masukan kolom : ");
scanf ("%d",&m);
printf ("MATRIX B: \n");
for (i=1;i<=n;i++)
for (j=1;j<=m;j++)
{
gotoxy((j-1)*5+3,10+i+n);
scanf("%f",&b[i-1][j-1]);
}
printf ("\n");
printf ("HASIL PENJUMLAHAN MATRIX A+B");
printf ("MATRIX C: \n");
for (i=1;i<=n;i++)
for (j=1;j<=m;j++)
{
c[i-1][j-1]=a[i-1][j-1]+ b[i-1][j-1];
gotoxy((j-1)*5+3,11+i+2*n);
printf("%2.0f",c[i-1][j-1]);
}
getche ();
}


Contoh Pemrograman | Perulangan C++
#include
#include
main()
{
int i,j,n;
clrscr();
printf("Masukkan n : ");
scanf("%d",&n);
for(i=1;i<=n;i++)
{for (j=1;j<=n-i;j++)
printf ("-");
for (j=i;j>=1;j--)
printf ("%d",j);
printf ("\n");
}
getche ();
}
Contoh 2 :
#include
#include
mainan(int n)
{
int i,j;
clrscr();
for(i=1;i<=n;i++)
{for (j=1;j<=n-i;j++)
printf (" ");
for (j=1;j<=i;j++)
printf ("*");
printf ("\n");
}
}
main()
{
clrscr();
int m;
printf ("masukan m: ");
scanf ("%d",&m);
mainan(m);
getche ();
}
Contoh 3 :
#include
#include
main()
{
int i,j,n;
clrscr();
printf("Masukkan n : ");
scanf("%d",&n);
for(i=n;i>=1;i--)
{for (j=1;j<=n-i;j++)
printf (" ");
for (j=1;j<=i;j++)
printf ("*");
printf ("\n");
}
for(i=2;i<=n;i++)
{for (j=1;j<=n-i;j++)
printf (" ");
for (j=1;j<=i;j++)
printf ("*");
printf ("\n");
}
getche ();
}


Contoh Latihan Pemrograman | Perulangan C++
#include
#include
main()
{
int i,j,n;
clrscr();
printf("Masukkan n : ");
scanf("%d",&n);
for(i=1;i<=n;i++)
{for (j=n;j>=1;j--)
{printf ("%d",j);
}
printf ("\n");
}
getche ();
}
Contoh 2 :
#include
#include
main()
{
int i,j,n;
clrscr();
printf("Masukkan n : ");
scanf("%d",&n);
for(i=1;i<=n;i++)
{for (j=1;j<=i;j++)
printf ("%d",i);
printf ("\n");
}
getche ();
}
Contoh 3 :
#include
#include
main()
{
int i,j,n;
clrscr();
printf("Masukkan n : ");
scanf("%d",&n);
for(i=1;i<=n;i++)
{for (j=1;j<=i;j++)
printf ("%d",n);
printf ("\n");
}
getche ();
}
Contoh 4 :
#include
#include
main()
{
int i,j,n;
clrscr();
printf("Masukkan n : ");
scanf("%d",&n);
for(i=1;i<=n;i++)
{for (j=i;j>=1;j--)
printf ("%d",j);
printf ("\n");
}
getche ();
}
Contoh 5 :
#include
#include
main()
{
int i,j,n;
clrscr();
printf("Masukkan n : ");
scanf("%d",&n);
for(i=1;i<=n;i++)
{for (j=1;j<=i;j++)
{if (i%2==0)
printf ("%d",j);
else
printf ("%d",i);
}
printf ("\n");
}
getche ();
}
Selamat Mencoba ya, semoga bermanfaat.... :D
Interfacing the Serial / RS232 Port
So what are the advantages of using serial data transfer rather than parallel?
1. Serial Cables can be longer than Parallel cables. The serial port transmits a '1' as -3 to -25 volts and a '0' as +3 to +25 volts where as a parallel port transmits a '0' as 0v and a '1' as 5v. Therefore the serial port can have a maximum swing of 50V compared to the parallel port which has a maximum swing of 5 Volts. Therefore cable loss is not going to be as much of a problem for serial cables than they are for parallel.
2. You don't need as many wires than parallel transmission. If your device needs to be mounted a far distance away from the computer then 3 core cable (Null Modem Configuration) is going to be a lot cheaper that running 19 or 25 core cable. However you must take into account the cost of the interfacing at each end.
3. Infra Red devices have proven quite popular recently. You may of seen many electronic diaries and palmtop computers which have infra red capabilities build in. However could you imagine transmitting 8 bits of data at the one time across the room and being able to (from the devices point of view) decipher which bits are which? Therefore serial transmission is used where one bit is sent at a time. IrDA-1 (The first infra red specifications) was capable of 115.2k baud and was interfaced into a UART. The pulse length however was cut down to 3/16th of a RS232 bit length to conserve power considering these devices are mainly used on diaries, laptops and palmtops.
4. Microcontroller's have also proven to be quite popular recently. Many of these have in built SCI (Serial Communications Interfaces) which can be used to talk to the outside world. Serial Communication reduces the pin count of these MPU's. Only two pins are commonly used, Transmit Data (TXD) and Receive Data (RXD) compared with at least 8 pins if you use a 8 bit Parallel method (You may also require a Strobe).
Sistem Informasi Manajemen ( SIM )
Serangkaian sub-sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi yang secara rasional mampu menstransformasikan data sehingga menjadi informasi dengan berbagai cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer.
Untuk lebih lengkapnya silakan download slidenya pada link berikut : slide 1, slide 2, slide 3, slide 4, slide 5, slide 6, slide 7, slide 8, slide 9, slide 10-11, slide 12, slide 13
Semoga bermanfaat.....
Metode Pengurutan data dan contoh array
Pengurutan Gelembung (Bubble Sort)
Pengurutan gelembung adalah algoritma pengurutan yang paling tua dan sederhana untuk diimplementasikan. Algoritma ini juga cukup mudah untuk dimengerti.
- Metode sorting termudah
- Diberi nama “Bubble” karena proses pengurutan secara berangsur angsur bergerak/berpindah ke posisinya yang tepat, seperti gelembung yang keluar dari sebuah gelas bersoda.
- Bubble Sort mengurutkan data dengan cara membandingkan elemen sekarang dengan elemen berikutnya.
- Jika elemen sekarang lebih besar dari elemen berikutnya maka kedua elemen tersebut ditukar, jika pengurutan ascending.
- Jika elemen sekarang lebih kecil dari elemen berikutnya, maka kedua elemen tersebut ditukar, jika pengurutan descending.
- Algoritma ini seolah-olah menggeser satu per satu elemen dari kanan ke kiri atau kiri ke kanan, tergantung jenis pengurutannya.
- Ketika satu proses telah selesai, maka bubble sort akan mengulangi proses, demikian seterusnya.
- Kapan berhentinya? Bubble sort berhenti jika seluruh array telah diperiksa dan tidak ada pertukaran lagi yang bisa dilakukan, serta tercapai perurutan yang telah diinginkan.
Algoritma pengurutan gelembung ini adalah algoritma yang paling lamban dan tidak mangkus dibandingkan dengan algoritma pengurutan yang lain dalam penggunaan secara umum. Dalam kasus terbaik (yaitu list sudah terurut), kompleksitas algoritma pengurutan gelembung adalah O(n). Namun, untuk kasus umum, kompleksitas algoritma pengurutan gelembung adalah O(n2).

Grafik di atas menggambarkan kompleksitas algoritma dari pengurutan gelembung.
Pengurutan Cangkang (Shell Sort)
Shell sort adalah algoritma dengan kompleksitas algoritma O(n2) dan yang paling efisien dibanding algoritma-algoritma lain dengan kompleksitas algoritma yang sama. Algoritma shell sort lima kali lebih cepat dibandingkan algoritma pengurutan gelembung dan dua kali lebih cepat dibandingkan algoritma pengurutan dengan penyisipan. Dan tentu saja shell sort juga merupakan algoritma yg paling yang paling kompleks dan sulit dipahami.Algoritma shell sort melakukan pass atau traversal berkali-kali, dan setiap kali pass mengurutkan sejumlah nilai yang sama dengan ukuran set menggunakan insertion sort. Ukuran dari set yang harus diurutkan semakin membesar setiap kali melakukan pass pada tabel, sampai set tersebut mencakup seluruh elemen tabel. Ketika ukuran dari set semakin membesar, sejumlah nilai yang harus diurutkan semakin mengecil. Ini menyebabkan insertion sort yang dijalankan mengalami kasus terbaik dengan kompleksitas algoritma mendekati O(n). Ukuran dari set yang digunakan untuk setiap kali iterasi (iteration) mempunyai efek besar terhadap efisiensi pengurutan.
Tetapi, walaupun tidak se-efisien algoritma merge sort, heap sort, atau quick sort , algoritma shell sort adalah algoritma yang relatif sederhana. Hal ini menjadikan algoritma shell sort adalah pilihan yang baik dan efisien untuk mengurutkan nilai dalam suatu tabel berukuran sedang (mengandung 500-5000 elemen).

Grafik di atas menggambarkan kompleksitas algoritma dari shell sort.
Pengurutan Cepat (Quick Sort)
Algoritma quick sort sangat sederhana dalam teori, tetapi sangat sulit untuk diterjemahkan ke dalam sebuah code karena pengurutan dilakukan dalam sebuah list dan diproses secara rekursif. Algoritma ini terdisi dari empat langkah (yang mana menyerupai merge sort) yaitu :
- Memilih sebuah elemen untuk dijadikan poros atau pivot point (biasanya elemen paling kiri dari tabel).
- Membagi tabel menjadi dua bagian, satu dengan elemen yang lebih besar dari poros, dan satu lagi untuk elemen yang lebih kecil dari poros.
- Mengulang algoritma untuk kedua buah tabel secara rekursif.
Tingkat keefektifan dari algoritma ini dangat bergantung pada elemen yang dipilih menjadi poros. Kasus terburuk terjadi ketika tabel sudah terurut dan elemen terkecil di sebelah kiri menjadi poros. Kasus ini mempunyai kompleksitas algoritma O(n2). Maka dari itu sangat disarankan untuk memilih poros bukan dari elemen paling kiri dari tabel, tetapi dipilih secara random. Selama poros dipilih secara random, algoritma quick sort mempunyai kompleksitas algoritma sebesar O(n log n).
Algoritma quick sort mengurutkan dengan sangat cepat, namun algoritma ini sangat komplex dan diproses secara rekursif. Sangat memungkinkan untuk menulis algoritma yang lebih cepat untuk beberapa kasus khusus, namun untuk kasus umum, sampai saat ini tidak ada yang lebih cepat dibandingkan algoritma quick sort.
Walaupun begitu algoritma quick sort tidak selalu merupakan pilihan yang terbaik. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, algoritma ini dilakukan secara rekursif yang berarti jika dilakukan untuk tabel yang berukuran sangat besar, walaupun cepat, dapat menghabiskan memori yang besar pula. Selain itu, algoritma ini adalah algoritma yang terlalu komplex untuk mengurutkan tabel yang berukuran kecil (hanya puluhan elemen misalnya). Selain itu algoritma quick sort mempunyai tingkat efisiensi yang buruk ketika dioperasikan pada tabel yang hampir terurut atau pada tabel yang terurut menurun.

Contoh Program Array dengan C++ :
